Nyobain bakmi halusnya Bakmi Karet Soerja (Surya) Alam Sutera Tangerang

Bakmi Karet Soerja (dibaca Surya) ini baru buka cabangnya di Alam Sutera, pada bilang enak dan bahkan beberapa bilang ini bakmi karet terenak di Serpong.

Waktu soft opening di bulan November 2022 rupanya ada diskon 10%, aku ketinggalan soalnya baru tau belakangan ini gara-gara teman kerjaku baru cerita tentang si bakmi karet ini.

Berhubung teman kerjaku kebetulan searah sama si Bakmi Karet Surya yang Alam Sutera, dia nanya apa aku mau nitip beli.

Akhirnya aku nitip bakmi halus dengan daging campur, yaitu daging babi kecap cincang + ayam rebus (pek cam ke).

Kenapa aku nggak pesannya bakmi karet? Karena aku nggak suka, pengalamanku makan bakmi karet lain ya memang kenyal kayak karet dan capek kunyahnya. Berdasarkan pengalaman temanku juga masih mending bakmi halusnya karena temanku udah coba bakmi karetnya, katanya terlalu alot untuk dikunyah. Ini kembali ke pilihan dan selera tiap orang ya.

Jadi…yang penting aku coba rasanya dengan pilihan mie yang beda.

Sekitar 20 menit temanku datang juga dengan pesananku, seplastik tentengan berlogo Bakmi Karet Soerja tapi tulisannya Bakmi Karet Surya. Ini plastik tentengan biasa, tapi bagian atasnya kulipat aja.

Pesananku datang, sekotak mie, sebungkus kuah, sebungkus sambal, sebungkus daun bawang dan sumpit.

Ini nih penampakan sekotak bakmi halus daging campur (babi cincang kecap + ayam rebus), dengan banyak sayur diatasnya.

Ayam rebusnya ngumpet dibawah sayur, sayurnya ditepikan baru keliatan daging ayam rebusnya.

Hmm..lumayan banyak nih dagingnya, yang coklat itu babi cincang kecap, rasanya manis-manis, cocok di lidahku.

Bagian bawah mie gelap berkecap, untungnya masih belum terlalu kering jadi bisa dan harus cepat-cepat diaduk supaya tercampur rata.

Setelah mie kuaduk rata, tiap helai mie jadi lebih gelap kena kecap. Mie halusnya ini juga nggak halus banget seperti bayanganku, ukurannya normal seperti mie keriting umumnya. Waktu kucoba rasa asli mienya sebelum kutambah sambal, rasanya lebih dominan asin. Wanginya terasa dari kecap dan minyaknya. Tapi, rasa mie ini kurang strong bagi seleraku.

Walau teksturnya udah agak empuk karena dibawa perjalanan sekitar 20 menit, tapi masih bisa diterima rasanya dan bisa dimaklumi, nggak terlalu jadi masalah sih buatku.

Akhirnya kutambah sebungkus sambal ke mienya. Sebelum kutuang, kucoba dulu rasa sambalnya asin pedas.

Mienya kuaduk rata, rasanya jadi lebih tajam karena ada pedas sedikit. Tapi bagiku masih belum cukup medok, jadinya kutambah sedikit lada sendiri, naaah…akhirnya baru lumayan di lidah.

Saking laparnya, aku habisin mie tanpa tambah daun bawang yang udah dikasih seplastik kecil.

Bagiku secara keseluruhan sih rasanya biasa aja, nggak menarik perhatianku untuk kedua kali. Kalau makan mienya aja sih cenderung hambar buatku, kalau mienya dimakan dengan babi kecapnya sih kerasa lumayan karena ada rasa manis-manis dari babi kecap cincang. Andai aku pesan topping ayam rebus aja mungkin jauh lebih hambar lagi buatku.

Untuk yang suka rasa mie yang nggak terlalu tajam, mungkin bakalan suka.

Info lengkap cek Instagram @bakmikaretsoerja

—————————————–

Semua review makanan dan minuman di blog ini murni tulisan pribadi dan review jujur dari hati.
Maaf, aku nggak terima endorse atau review bayaran karena aku nggak mau review di blogku ini jadi tulisan palsu karena dibayar untuk tulis yang bagus-bagus.

Apa komentarmu?

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s