
Pertama kalinya coba Pocky choco banana, baru kali ini aku liat ada Pocky choco banana di Indomaret terdekat, biasanya cuma ada rasa coklat, stroberi dan cookies & cream.
Kemasan belakangnya ada tulisan “share happiness”. Jadi ingat dari aku kecil kalau makan Pocky pasti berbagi sama orang rumah. Nggak cuma Pocky, bahkan sampai sekarang tiap aku makan snack apapun biasanya kami selalu berbagi.

“Nggak blepotan di tangan” kata Pocky, ya memang biskuit stik yang ada krimnya tapi kering nggak lengket. Yang aku suka dari Pocky, rasanya banyak macam dibanding merk lain dan selalu ada rasa baru.

Biskuitnya selalu dikemas dalam kemasan alumunium, sekarang ada tulisan Glico, dulu waktu tahun 90an seingatku sih polosan kalau nggak salah. Ada yang ingat?

Begitu aku tuang dari bungkusan, wah kecium aroma pisang. Nah ini lho..yang biasa ada rasa pisang pasti kecium aroma pisang, nggak seperti susu Mujigae banana yang hampir nggak kecium aroma pisang.
Pocky choco banana ini biskuitnya yang coklat, krimnya yang rasa pisang. Bukan krim rasa coklat pisang, jadi jangan keliru seperti aku yang ngiranya choco banana itu rasa krimnya.

Kebetulan aku dapat yang utuh semua stiknya tanpa ada yang patah.

Kalau diliat-liat, wujudnya ini kayak pisang karena atasnya coklat, bawahnya kuning.

Biskuit coklatnya sih nggak berasa coklat, malah kerasa aroma pisang karena udah “ternodai” oleh krim rasa pisang. Krimnya berasa banget pisangnya, manisnya juga nggak berlebihan buatku. Ini jauh lebih kerasa manisnya dibanding Pocky yuzu yang rasa manisnya hampir nggak kerasa.
Waktu dikunyah ada aroma pisang yang berasa di hidung. Aku lebih suka yang ini daripada Pocky rasa yuzu.
—————————————–
Semua review makanan dan minuman di blog ini murni tulisan pribadi dan review jujur dari hati.
Maaf, aku nggak terima endorse atau review bayaran karena aku nggak mau review di blogku ini jadi tulisan palsu karena dibayar untuk tulis yang bagus-bagus.