Dapat kerupuk ini dari tetangga baru yang kebetulan orang Bangka. Kalau ke toko oleh-oleh khas Bangka, banyak banget pilihan kerupuk ikan dengan berbagai merk. Kata tetanggaku, orang Bangka itu udah terbiasa ngemil kerupuk ikan.
Tetanggaku bilang, kerupuk ini populer banget untuk dijadikan oleh-oleh. Dari kemasannya aja sih tertulis sejak 1938.

Ini kerupuk ikan tenggiri, dan bentuknya bulat lonjong, mirip tabung, mirip pempek lenjer.


Kerupuknya tebal, padat, agak keras untukku. Orang tua sih bakalan susah gigitnya menurutku.
Walau gigi depanku masih kuat, aku kurang berani gigit kerupuknya dengan gigi depan, karena dengan gigi depan nggak bisa langsung gampang hancur, perlu sedikit tambahan tenaga gigit.
Kugigit dengan gigi belakang baru bisa lumayan remuk, sebagian kerupuknya ada yang harus digigit berkali-kali supaya kerupuknya bisa hancur. Agak capek sih makan kerupuk begini.
Kalau yang punya tambalan gigi sih harus hati-hati makan ini, takutnya bikin tambalan copot. Maklum, dulu tambalan gigiku pernah copot gara-gara kunyah paru goreng tipis garing. Jadi setelah itu aku nggak mau makan yang terlalu keras.
Kalau dari rasa, aku suka, karena ini rasa ikannya ringan, nggak terlalu bau ikan atau amis. Aku sendiri sih kurang suka dengan kerupuk yang aroma ikannya terlalu kuat, jadi ngemilnya bisa enjoy.
Semua review di blog ini murni tulisan pribadi dan review jujur dari hati.
Maaf, aku nggak terima endorse atau review bayaran karena aku nggak mau review di blogku ini jadi tulisan palsu karena dibayar untuk tulis yang bagus-bagus.
capek mknnya…
gigiku sensitif..klu gigit pke gigi depan musti gigit ampe 4x bru krupuknya patah hehehe