Bagi yang nonton Master Chef Indonesia tanggal 01 Mei 2011 kemarin pasti penasaran tentang profil tiga juri yang begitu pedas dan tajam dalam mengkritik para peserta. Tentunya mereka adalah orang yang profesional dan berpengalaman dalam bidang kuliner. Farah Quinn? Ah.. nggak ada apa-apanya. Juri Master Chef ini lebih “ngeri” pengalamannya. Berikut ini adalah profil mereka yang aku cari dari berbagai sumber.
Chef Vindex
Vindex Valentino Tengker, Chef asal Manado yang terlihat berwibawa dan ramah di acara Master Chef Indonesia ini adalah President Assosiasi Culinary Professional Indonesia yang juga menjabat sebagai Chef Eksekutif salah satu hotel Internasional di Jakarta. Karirnya dimulai di Amandari Hotel Ubud Bali sebagai Indonesian Chef dan kemudian bergabung dengan salah satu International hotel chain seperti Four Seasons. Chef Vindex udah berkecimpung di bidang kuliner selama 21 tahun, pengalaman bekerja di Mallorca, Spanyol dan Los Angeles, Amerika Serikat juga udah pernah dirasakan. Nggak heran kalau dilihat dari jabatannya, cara Chef Vindex berkomentar, beliau menyampaikan kritikan tajam dengan ramah dan senyuman. Untuk profil Chef Vindex lebih lengkap, klik disini.
Chef Juna
Nama lengkap dari Chef yang terlihat galak ini adalah Junior Rorimpandey. Chef Juna (nama adalah Chef Eksekutif di Jackrabbit Jakarta. Selama 12 tahun yang dihabiskan di luar negeri, Chef Juna ini spesialis makanan Jepang dan Perancis. Nggak heran kalau yang terlihat di Master Chef Indonesia, Chef ini terlihat sangat sangat tidak ramah, ketus, menyebalkan, pedas dalam berkomentar, itu semua karena ia terdidik keras saat baru pertama kali terjun ke dunia kuliner. Kalau yang kalian lihat bagaimana para peserta dikritik, Chef ini pernah merasakan yang lebih menyakitkan. Hanya dalam 4 tahun, Chef Juna menjadi Sushi Master dan diberi kepercayaan untuk mengambil alih posisi Head Chef di restoran tempat ia bekerja. Mau tau profil Chef Juna lebih lengkap? Klik disini
Chef Marinka
Maria Irene Susanto atau dikenal juga dengan nama Rinrin Marinka yang merupakan lulusan dari Le Cordon Bleu, Sidney Australia dengan speciality French Cuisine & Patisserie. Chef ramah ini yang membintangi iklan Tepung Goreng Pisang merk Sasa loh. Kalau dilihat dari pengalaman, chef cantik ini kalah dibanding dua chef diatas. Selama 8 tahun tinggal dan kuliah di luar negeri, Chef Marinka beberapa kali magang di restoran. Dengan keahliannya membuat masakan fusion, Chef Marinka juga mengajar di Pantry Magic Cooking School, di Kemang. Profil selengkapnya, bisa dilihat disini
Dear Chef,
saya bukan siapa-siapa hanya pemirsa,bahkan memasakpun saya tidak bisa.
Namun komentar saya ini bisa di pertimbangkan dan menjadi masukan untuk para juri ataupun pihak-pihak yang mengadakan acara master chef.
Biasanya jika memasak di restaurant atau hotel atau mungkin di rumah.
ada baiknya rambut di ikat rapi atau menggunakan topi,gunanya agar rambut tidak jatuh ke makanan.(kecuali juri,mungkin)tapi kenapa setiap kontestan yang memasak di acara master chef rambutnya bertebaran kemana-mana khususnya wanita. jangan takut jelek karena rambut di ikat rapi dan mengenakan topi saat memasak.karena yang di nilai rasa masakannya bukan kecantikan orangnya.’saya fikir juri mengetahui hal itu.
Saya berharap untuk ke depannya penampilan para kontestan bisa lebih baik.
terutama mengenai rambut.
terimakasi
hebat sekali imajinasinya…kenapa ngga buka sekolah tata boga aja atau tempat kursus masak saja di makassar.karena belum ada tempat kursus untuk kuliner di sulawesi selatan.
SY KAGUM SKLI CHEF,SMG SUKSES TERUS…AMIN